Lingkungan Maluku 

Penyelesaian Masalah Lingkungan Butuh SDM Handal

Ambon, indonesiatimur.co – Saat membuka Forum SKPD Bidang Lingkungan Hidup pada Selasa (27/2), Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburus mengataksn bahwa, untuk menjawab permasalahan lingkungan serta perlindungan dan pengelolaan kedepan, maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

Saat ini jika dilihat dari sisi kelembagaan di seluruh kabupaten/kota di Maluku Lingkungan Hidup sudah masuk dalam kategori dinas. Ini mengindikasikan bahwa, pemerintah dalam hal ini Dinas sudah harus menitikberatkan pada masalah-masalah teknis terkait dengan kewenangan yang diberikan.

Oleh karena itu, konsekuensi yang dihadapi adalah program dan kegiatan Bidang Lingkungan Hidup implementasinya tidak terlepas dari lingkungan yang ada di kabupaten/kota tersebut.
Dengan demikian dalam menentukan kebijakan lingkungan, tidak semua lingkungan Kabupaten/Kota bisa diseragamkan atau disamakan. Pasalnya, masing-masing memiliki karakteristik dan permasalahan yang berbeda, sehingga dibutuhkan pendekatan spesifik untuk bisa mengatasinya.

“Saat ini lingkungan hidup didunia sudah menjadi perhatian yang serius dari berbagai kalangan. Ini disebabkan karena pembangunan yang semakin kompleks yang berimplikasi pada perkembangan lingkungan itu sendiri,” jelasnya.

Dalam model perencanaan saat ini dibutuhkan data akurat dan faktual dari berbagai pihak, untuk menunjang berbagai pengusulan program.

“Perencanaan kita sekarang ini adalah bentuk perencanaan yang berbasis data dan bersifat online. Ini berarti semua kegiatan harus terukur dan dapat diukur,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Vera Tomasoa mengatakan, poin utama dari pengendalian lingkungan di Maluku, mestinya dikembalikan kepada masyarakat sendiri.

Tujuannya adalah, bagaimana masyarakat berusaha keras untuk menjaga lingkungannya. Dicontohkan, yang sangat perlu untuk dikembangkan di daerah ini adalah menyangkut masalah sampah.

“Yang saya lihat dari angkot-angkot orang sering buang sampah sembarangan. Dampak dari sampah-sampah yang dibuang sembarangan termasuk ke kali atau sungai , bisa mencemari lingkungan disekitarnya. Kalau sampah itu mengalir ke laut, maka akan mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang yang ada di laut juga mengganggu perkembangan biota-biota di laut,” jelasnya.

Dirinya mengatakan, ada satu hal yang baru saja terjadi di akhir tahun 2017 kemarin. Saat itu kapal pesiar yang masuk menemukan adanya perputaran arus yang menumpukan sampah di bagian teluk dalam laut.

Karena itu untuk menjaga lingkungan agar tetap kondisi yang baik, maka harus dimulai dari diri sendiri.

Ditanya soal kebijakan yang akan diambil untuk mencegah masyarakat membuang sampah sembarangan, Tomasoa menjelaskan, pihaknya telah merencanakan sosialisasi ke daerah bantaran sungai. Selain itu, kegiatan sosialisasi juga akan dilakukan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Ambon.

“Itu rencana yang sementara kita buat dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat. Baik itu LSM maupun kewang-kewang yang ada untuk turut serta menjaga lingkungan,” ungkapnya.

Dirinya mengingatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun pihak ketiga nantinya dalam melaksanakan pembangunan harus memperhatikan ketentuan dari lingkungan.

“Kadang-kadang mereka membangun tanpa memiliki ijin lingkungan dan tanpa menyadari bahwa apa yang mereka bangun ini dapat mempengaruhi atau mengganggu lingkungan tersebut,” terangnya. (it-01)

Bagikan artikel ini

Related posts

Komentar anda:

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.